Teman, sahabat...
Beberapa tahun lalu, kita akan menemukan mereka dari aktivitas sosial secara
langsung. Misalnya saja mereka tinggal sebagai tetangga, mereka teman sekolah,
teman kuliah atau teman kerja. Tetapi sekarang, Anda bisa menemukan orang yang
benar-benar asing masuk ke dalam daftar teman Anda. Coba buka akun jejaring
sosial Anda, ada berapa banyak teman yang belum pernah bertatap muka langsung
dengan Anda?
Tidak salah kok punya
teman dari dunia maya, apalagi jika mereka punya hobi yang sama, punya
pengalaman yang bisa dibagi, punya pengetahuan yang bisa bermanfaat. Banyak
pertemanan dunia maya yang berakhir menjadi persahabatan sesungguhnya. Apakah
mereka bisa menjadi sahabat sejati? Bisa iya, bisa tidak. Karena sahabat sejati
dapat dijumpai di mana saja dan kapan saja.
Sebagai seorang
perempuan, hidup tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang sahabat, terlebih
lagi sahabat sejati yang bisa menjadi cermin siapa diri Anda. Masalahnya,
dengan banyaknya kehadiran orang-orang baik dalam kehidupan Anda (baik dari
pertemuan langsung atau dunia maya), ternyata tidak semua bisa menjadi sahabat
sejati Anda. Apakah mereka hanya teman berbagi kesenangan dan pengetahuan
belaka, atau bisa menjadi soulmate Anda?
Sahabat Sejati...
Mengatakan yang
Sesungguhnya
Sahabat sejati tidak
akan sungkan mengatakan, "Berat badan kamu naik ya?" atau "Ada
cabai di gigi kamu, bersihin dong!" Mengapa? Karena mereka melakukan itu
tidak lebih untuk kebaikan Anda sendiri. Tidak jarang mereka menjadi alarm yang
tidak berhenti memperingatkan Anda bahwa pria yang Anda sukai sebenarnya pria
yang tidak baik dan tidak pantas untuk Anda.
Jengkel? Jangan lagi.
Mereka tidak sedang menjatuhkan Anda. Mereka mengatakan hal yang sesungguhnya
sekalipun terkesan menyakitkan du hati Anda. Mereka mengatakan sesuatu yang
terkesan 'dingin' tetapi mereka melakukan itu untuk menunjukkan kepedulian yang
sangat besar bagi Anda. Lebih baik sahabat sendiri yang mengatakan ada cabai di
gigi Anda ketimbang Anda keliling kota dengan cabai terselip di antara gigi
tanpa sadar. Iya bukan?
Sahabat Sejati...
Mengantar Anda
Menggapai Impian
Sekalipun mereka
mengatakan hal-hal kebenaran tentang Anda, mereka tidak akan menghakimi atau
mengkritik Anda. Mereka adalah pemberi saran terbaik, sekaligus rekan paling
gila yang bisa membuat Anda tidak sungkan mengatakan apa sebenarnya impian
Anda, apa yang sebenarnya yang Anda cari dalam hidup Anda (seringkali hal ini
bahkan tidak diketahui orang tua Anda sendiri).
Bersama mereka, Anda
bisa mendapat motivasi dan dorongan yang kuat untuk menggapai impian Anda. Anda
juga demikian, menjadi penopang impian sahabat Anda. Saling mendukung, saling
percaya dan saling mengingatkan, tanpa sikap menghakimi. Mereka bisa menjadi
kotak untuk menampung impian Anda, sekaligus tempat mencurahkan air mata saat
impian Anda tak tercapai dan melambung terlalu tinggi untuk diraih.
Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan
Apapun
Mungkin Anda pernah
saling meminjam barang atau uang pada sahabat Anda, ini wajar. Tetapi di luar
itu semua, seorang sahabat tidak mengharap apapun dari Anda. Tidak mengharap
Anda akan memberikan sesuatu dalam bentuk materi atau keuntungan lain. Mereka
hanya ingin berbagi bersama Anda dan saling menopang. Tidak ada imbalan yang
akan mereka minta sebagai bentuk balas jasa.
Sekalipun Anda dalam
kondisi susah, melarat, jatuh miskin dan tidak memiliki apapun, mereka akan ada
di samping Anda, masih menjadi sahabat yang sama baiknya seperti pada saat Anda
sukses dan bahagia. Mereka selalu membagi energi, pikiran, waktu, tenaga dan
berbagai hal lain untuk Anda. Tidak mudah melakukan semua itu tanpa imbalan,
mereka adalah harta yang harus Anda jaga.
Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah
Anda
Mereka menerima
apapun diri Anda, apapun pemikiran Anda dan mereka tidak akan meminta Anda
untuk berubah menjadi orang lain. Mungkin mereka akan mengingatkan Anda bila
terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat dan masih merokok, tetapi mereka
melakukan itu untuk kebaikan Anda. Mereka mungkin mengingatkan Anda untuk tidak
berteriak kurang ajar pada seorang supir taksi, tetapi sekali lagi, mereka
melakukannya untuk kebaikan Anda.
Jika Anda tidak suka
dengan pilihan film kesukaannya, mereka tidak akan memaksa Anda untuk menonton
film tersebut. Jika Anda tidak suka rumah makan kesukaan mereka, mereka akan
lebih memilih mengunjungi rumah makan itu seorang diri tanpa mengajak Anda,
karena mereka tahu bahwa Anda tidak suka. Mereka menghormati Anda, keputusan
Anda dan hal-hal yang tidak Anda suka. As simple as that.
Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Anda
Banyak orang yang
tampak mendengarkan Anda dan bersimpati, tetapi hanya itu saja, kemudian mereka
berlalu. Tetapi seorang sahabat tidak melakukannya, mereka mendengar apapun
yang Anda katakan, bahkan bila membutuhkan waktu berjam-jam. Saat Anda mencurahkan
hati dan pemikiran Anda, mereka benar-benar mendengarkan Anda. Melihat mimik
wajah Anda, menggali apa yang sedang Anda rasakan dan mereka selalu tahu saat
Anda berbohong.
Sangat sedikit orang
yang mau mendengarkan Anda hingga mendalam, ini bukan pekerjaan mudah. Karena
lebih banyak orang yang akan menghakimi dan mengkritik Anda, itu lebih mudah
daripada mendengarkan. Sahabat Anda akan selalu mendengarkan Anda tanpa kritik.
Karena itu, Anda lebih membutuhkan satu orang sahabat sejati yang mau mendengarkan
Anda dibandingkan hanya bersenang-senang dan terlihat cool dengan beberapa
orang, tetapi sebenarnya Anda kesepian. (kpl/ICH)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih telah memberikan komentar dipostingan ini. Semoga Bermanfaat...