Breaking News
Loading...
Friday, 22 March 2013

Info Post


Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya pintar, cerdas, dan mampu menyelesaikan tugas-tugas akademik sekolah dengan baik. Harapan inilah yang menyebabkan orang tua berlomba-lomba memfasilitasi berbagai macam keperluan anak, termasuk menyekolahkan anak di sekolah-sekolah khusus. Harapannya agar anak menjadi siswa seperti yang diharapkan.
Dalam kehidupan kita tentunya dijumpai hal yang bersifat positif maupun negatif. Kecenderungan kita untuk mengevaluasi stimuli sebagai sesuatu yang positif dan negatif merupakan langkah awal dalam usaha kita memahami dunia sosial. Lalu bagaimana dengan pendidikan anak usia dini? Dewasa ini, para orang tua cenderung mengambil sikap yang sama. Mereka menyekolahkan anak mereka pada institusi pendidikan khusus untuk usia dini. Sikap yang diambil ini adalah salah satu bentuk pemikiran sosial yang sedang melanda para orang tua. Mereka menganggap bahwa menyekolahkan anak sedini mungkin adalah hal positif. Oleh karena itu, para orang tua (terutama yang memiliki pendapatan tinggi) memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah khusus tersebut.
Di satu sisi, sikap demikian ini memiliki dampak yang baik apabila dilakukan dengan  memperhatikan kondisi sang anak. Namun, di sisi lain sikap ini bisa menjadi negatif apabila tujuan orang tua justru hanya merupakan bentuk egoisme agar anak mereka bisa berkembang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan dampak yang buruk pada anak akibat dari tuntutan orang tua yang harus mereka penuhi.
Pendidikan usia dini kini sudah menjadi semacam trend  bagi orang tua. Anak-anak yang berusia 2 tahun bahkan sudah disekolahkan dengan pendidikan khusus misalnya saja seperti bina keluarga balita, posyandu terintegrasi, taman bermain atau play group, taman kanak-kanak berbasis agama, dan tempat penitipan Anak. Sikap yang diambil oleh para orang tua dan pemerintah saat ini tidak terlepas dari sikap ingin mencontoh negara-negara lain yang telah menerapkan sistem PAUD ini. Selain itu, yang melatarbelakangi sistem PAUD ini juga didasarkan pada pendapat para ahli yang membahas mengenai perkembangan anak, khususnya dalam bidang intelegensi. Beberapa tokoh psikologi anak juga mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Mereka menyebutkan bahwa anak usia dini sudah bisa menyerap pelajaran dan memiliki kemampuan untuk belajar. David F. Bjorklund menyebutkan pula bahwa dasar metabolisme otak (dalam tingkatan penggunaan energi) meningkat dengan tajam setelah tahun pertama dan mencapai puncaknya sekitar 150 persen ketika berumur 4 dan 5 tahun (Chugani, Phelps, & Mazziota, 1987). Oleh karena itu, pada masa-masa seperti itu, perlu diadakan optimalisasi terhadap kemampuan anak, khususnya daya intelektual anak.
"Di lembaga pendidikan anak usia dini yang bagus, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar. Sementara, anak yang tidak mendapat pendidikan cukup di usia dini, akan lamban menerima sesuatu," terang Byrnes yang pernah mendapat gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia.
Selain itu,  anak-anak tersebut memiliki perbendaharaan kata yang baik, kemampuan yang lebih awal dalam hal menulis, berhitung, kemampuan membaca yang berkembang dengan cepat dibandingkan rata-ratanya. Hal tersebutlah yang pada akhirnya mendorong banyak orang tua cenderung mengambil sikap yang sama, yaitu menyekolahkan anaknya pada sekolah khusus untuk anak usia dini. Sebenarnya, yang menjadi pertanyaan, apakah pendidikan anak usia dini merupakan langkah yang paling tepat bagi orang tua dalam membantu perkembangan anak? Apakah benar, para orang tua melakukan itu karena menganggap itu sebagai suatu kebutuhan anak atau justru untuk memenuhi egoisme mereka  akibat kekhawatiran mereka karena panik jika melihat perkembangan anaknya tidak secepat perkembangan anak lainnya?
Psikolog anak, David Elkind (1998, dalam Papalia dkk, 2005) mengatakan bahwa tekanan di zaman modern membuat anak tumbuh terlalu cepat dan akhirnya membuat masa kanak-kanak mereka dihadapkan pada keadaan yang penuh dengan stres. Elkind juga mengatakan bahwa saat ini anak diharapkan untuk selalu sukses di sekolah, berkompetisi dalam olahraga dan memenuhi kebutuhan orang tua.
Saat ini memang anak-anak cenderung lebih di ”press” oleh orang tuanya untuk mengikuti lembaga pendidikan sejak dini, orang tua berharap anak mereka bisa berkembang  dengan cepat. Namun, campur tangan yang berlebihan kepada anak dengan  memberikan mereka beragam paket tumbuh kembang, tanpa disadari bisa saja malah menjadi tindak penganiayaan fisik dan psikis bagi anak.
Selain itu , PAUD juga mengakibatkan adanya hal yang mesti dikorbankan  yaitu masa-masa kanak-kanak mereka sendiri, yang seharusnya dilalui dengan bermain justru pada kenyataannya mesti dilalui dengan rutinitas sekolah. Mereka dicekoki oleh berbagai macam pelajaran dan tugas.  Hal inilah yang justru dikatakan oleh Elkind sebagai pemicu timbulnya stres dalam diri anak yang mengakibatkan perasaan cemas di masa-masa kanak-kanak meningkat dengan cepat. Rasa cemas yang dialami anak tersebut tidak bisa kita abaikan, karena semakin kuatnya rasa cemas ini mungkin saja menjadi pemicu tingginya tingkat kriminalitas dan kekerasan.
Oleh karena itu, para orang tua harus lebih bijak dalam menyikapi persoalan ini. Memang tidak salah jika orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, namun perlu dilihat pula apakah sang anak ikut menikmatinya atau justru malah melakukakannya dengan terpaksa. Kita juga perlu mempertimbangkan kepentingan anak, menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan anak, serta mengkaji dampak positif maupun negatif bagi kelangsungan hidup mereka di masa depan. Dengan demikian, anak pun dapat menikmati proses tumbuh kembangnya dengan baik, karena tak lagi merasa terbebani dengan tekanan yang diciptakan orang tua maupun lingkungannya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih telah memberikan komentar dipostingan ini. Semoga Bermanfaat...